Pantun
Nama: Anggi Widya K. D
Kelas: XI A3
No: 13
Ø Pengertian
pantun
Pantun adalah jenis puisi lama
milik budaya asli Indonesia. Kata pantun berasal dari akar kata "tun" dalam bahasa Kawi
(Jawa Kuno), berarti tuntun-atuntun,
dalam bahasa Indonesia berarti mengatur. Jadi, dapat disimpulkan bahwa arti
kata pantun adalah sama dengan aturan atau susunan. Pengertian pantun tersebut sejalan dengan pendapat yang disampaik
oleh seorang pengkaji Budaya Melayu bernama R.O. Winsted yang menyatakan bahwa pantun bukanlah sekadar gubahan
kata-kata yang mempunyai rima dan irama, tetapi merupakan rangkaian kata yang
indah untuk menggambarkan kehangatan cinta, kasih sayang, dan rindu dendam
penuturnya. Dengan kata lain, pantun mengandung ide yang kreatif dan kritis
serta padat kandungan maknanya.
Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua
baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris
masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua
yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris
terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.
Ø Ciri-ciri
pantun
1. Pantun
memeliki bait dan baris.
2. Tiap-tiap
bait memiliki baris, lazimnya pantun terdiri dari empat baris.
3. Bersajak
akhir dengan pola a-b-a-b.
4. Jumlah
suku kata tiap baris antara delapan sampai dua belas suku kata.
5. Semua
bentuk pantun memiliki dua baris pertama sampiran, dan dua baris terakhir
adalah isi.
Sampiran pada pantun berfungsi menyiapkan rima dan irama supaya
mempermudah pendengar memahami isi pantun, sedangkan isi
adalah tujuan dari pantun itu sendiri. Sampiran
terhadap isi tidak
memiliki hubungan makna. Karena jika memiliki hubungan makna tidaklah disebut
sebagai pantun, melainkan hanya Syair bersajak.
6. Isinya
singkat, padat, dan bermakna.
Ø Struktur
pantun
Fungsi sampiran terutama menyiapkan
rima dan irama untuk mempermudah pendengar memahami isi pantun. Ini dapat
dipahami karena pantun merupakan sastra lisan. Meskipun pada umumnya sampiran
tak berhubungan dengan isi, terkadang bentuk sampiran membayangkan isi. Sebagai
contoh dalam pantun ini:
Air dalam bertambah dalam
Hujan di hulu belum lagi teduh
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu belum lagi sembuh
Air dalam bertambah dalam
Hujan di hulu belum lagi teduh
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu belum lagi sembuh
Ø Fungsi
pantun
Pantun jenaka atau pantun
teka-teki: Pantun jenaka atau pantun teka teki merupakan pantun yang bertujuan
untuk menghibur orang yang mendengar, terkadang dijadikan sebagai media untuk
saling menyindir dalam suasana yang penuh keakraban, sehingga tidak menimbulkan
rasa tersinggung, dan dengan pantun jenaka diharapkan suasana rianga.akan
menjadi semakin Sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan sebagai penjaga
fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berfikir. Pantun melatih seseorang
berfikir tentang makna kata sebelum berujar. Ia juga melatih orang berfikir
asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan dengan kata yang lain.
Secara sosial pantun memiliki
fungsi pergaulan yang kuat, bahkan hingga sekarang. Di kalangan pemuda
sekarang, kemampuan berpantun biasanya dihargai. Pantun menunjukkan kecepatan
seseorang dalam berfikir dan bermain-main dengan kata. Seringkali bercampur
dengan bahasa-bahasa lain.
Ø Jenis-jenis
pantun
1.
Pantun
anak-anak, berdasarkan isinya dapat dibedakan menjadi:
a.
Pantun bersukacita: Pantun yang mengungkapkan perasaan
suka cita orang tersebut. Dilontarkan dalam situasi yang suka cita. Dituturkan
agar orang yang mendengarnya ikut merasakan suka cita.
b.
Pantun berdukacita: Pantun yang
mengungkapkan kesedihan seseorang. Pantun ini juga dilontarkan oleh seseorang
untuk menghapus suasana duka cita yang ada.
2.
Pantun
orang muda, berdasarkan isinya dapat dibedakan menjadi
3.
Pantun dagang atau pantun nasib: Pantun dagang atau
pantun nasib merupakan rangkaian kata-kata yang merefleksikan nasib atau
keadaan seseorang. Pantun ini biasanya dinyanyikan/dibacakan oleh orang-orang
yang berada di perantauan jika mereka ingat akan kampung halamannya atau nasibnya
yang tak seberuntung temannya.
a.
Pantun perkenalan: Pantun yang berisi
ungkapan untuk mengenal seseorang dan ucapannya berupa pantun.
b.
Pantun berkasih-kasihan: Pantun yang
berisi ungkapan yang ditujukan pada orang yang dicintainya.
c.
Pantun
perceraian: Pantun yang berisi ucapan perpisahan atau perceraian. Pantun ini
dilontarkan ketika kedua pasangan sedang memiliki masalah dan mungkin berniat
untuk berpisahataupun diputuskan hubungannya.
4.
Pantun
orang tua, berdasarkan isinya data dibedakan menjadi:
5.
Pantun nasihat: Rangkaian kata-kata yang mempunyai makna
mengarahkan atau menegur seseorang untuk menjadi lebih baik.Pantun nasehat dari jaman ke jaman
mengalami perkembangan, pada awal mulanya pantun hanyalah karya lisan yang
spontan terucap dari orang yang kreatif.
a.
Pantun adat: pantun yang menggunakan gaya bahasa bernuansa
kedaerahan dan kental akan unsur adat kebudayaan tanah air. jenis pantun ini
bertutur lebih kepada kearifan lokal dimana pantun adat tersebut beredar,masing
masing daerah di Nusantara ini pasti memiliki pantun adat yang berbeda beda.
6.
Pantun agama: pantun yang didalamnya
mengandung kata-kata nasehat atau petuah yang memiliki makna mendalam sebagai
sebuah pedoman dalam menjalani hidup, yang biasanya berisi kata kata yang bisa
mendorong kita untuk berbuat yang tidak melanggar aturan agama baik untuk
kepentingan diri maupun bagi orang lain.
Contoh
pantun
Kalau ranting sudah bertangkai
Janganlah dililit-lilit juga
Kalau berunding sudah selesai
Jangan diungkit-ungkit juga
Kalau keladi sudah ditanam
Janganlah lagi meminta talas
Kalau budi sudah ditanam
Janganlah lagi meminta balas
Kalau berkitab sambil menulis
Jangan sampai dawat terbuang
Kalau bercakap di dalam majelis
Jangan sampai mengumpat orang
Kalau kita tidak bergalah
Jangan takut membentang kajang
Kalau kita tidak bersalah
Jangan takut ditantang orang
Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah
Minum susu kental manis,
lebih enak pake es batu.
Wahai adik jangan menangis,
Apa yang bisa kakak bantu
Sumber: